Menu Tutup

Tanpa Bajak: Strategi No-Till Farming Meningkatkan Kesuburan Tanah Jangka Panjang

Dalam menghadapi tantangan degradasi lahan dan perubahan iklim, praktik pertanian konvensional yang mengandalkan pengolahan tanah secara intensif (membajak) mulai ditinggalkan. Pertanian modern beralih ke metode konservasi, salah satunya adalah No-Till Farming atau pertanian Tanpa Bajak. Metode Tanpa Bajak adalah strategi revolusioner yang menjaga struktur tanah tetap utuh, secara signifikan meningkatkan kandungan bahan organik, dan menjamin kesuburan tanah untuk jangka waktu yang lebih panjang. Filosofi inti dari pertanian Tanpa Bajak adalah meniru cara kerja alam, membiarkan lapisan atas tanah bekerja sebagaimana mestinya tanpa gangguan mekanis yang merusak.

Meningkatkan Struktur dan Kualitas Tanah

Pengolahan tanah (tillage) konvensional, meski dapat mengendalikan gulma secara cepat, justru merusak agregat tanah dan mempercepat oksidasi bahan organik, melepaskan karbon ke atmosfer. Sebaliknya, metode Tanpa Bajak membantu menjaga struktur tanah tetap berongga dan stabil. Ketika tanah tidak dibajak, sisa-sisa tanaman (mulch) dibiarkan menutupi permukaan, yang bertindak sebagai selimut pelindung. Selimut ini mencegah erosi angin dan air—penyebab utama kehilangan nutrisi—dan menjaga suhu serta kelembaban tanah tetap stabil.

Praktek Tanpa Bajak secara konsisten meningkatkan aktivitas biologis di dalam tanah. Populasi cacing tanah, fungi mikoriza, dan bakteri bermanfaat tumbuh subur karena habitatnya tidak terganggu. Organisme-organisme ini bertugas “membajak” tanah secara alami, menciptakan pori-pori yang meningkatkan infiltrasi air dan aerasi tanah. Data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang dicatat pada 12 Maret 2025 di Laporan Tahunan Ketahanan Pangan, menunjukkan bahwa lahan padi sawah yang menerapkan sistem No-Till selama 5 tahun berturut-turut mengalami peningkatan kadar Bahan Organik Tanah (BOT) rata-rata 1,5% hingga 2,5%.

Manfaat Konservasi Air dan Pengurangan Biaya

Aspek penting lain dari metode Tanpa Bajak adalah konservasi air. Lapisan mulsa di permukaan tanah berfungsi seperti spons, mengurangi laju evaporasi air dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan kelembaban. Ini sangat vital di daerah kering atau saat musim kemarau panjang. Petani yang beralih ke metode ini melaporkan pengurangan biaya bahan bakar untuk traktor (karena tidak ada pembajakan) hingga 50%. Selain itu, dengan mengurangi pergerakan alat berat di lahan, kompaksi tanah dapat dihindari, memastikan akar tanaman dapat menembus tanah dengan mudah dan menyerap nutrisi secara optimal. Metode Tanpa Bajak merupakan investasi jangka panjang, mengubah pengelolaan lahan dari ekstraktif menjadi regeneratif.